FLUIDA
Fluida
adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri dengan bentuk
wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak dapat menahan
gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki suatu derajat kompresibilitas
dan memberikan tahanan kecil terhadap perubahan bentuk.
Karena adanya kekentalan zat cair, maka terjadi perbedaan kecepatan partikel pada medan aliran.
Karena adanya kekentalan zat cair, maka terjadi perbedaan kecepatan partikel pada medan aliran.
Partikel zat
cair yang berdampingan dengan dinding batas akan diam (kecepatan nol) sedang
yang terletak pada suatu jarak tertentu dari dinding akan bergerak. Perubahan
kecepatan tersebut merupakan fungsi jarak dari dinding batas.
Aliran viskos adalah aliran zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas). Kekentalan adalah sifat zat cair untuk melawan tegangan geser pada waktu bergerak/mengalir. Kekentalan disebabkan karena kohesi antara partikel zat cair.
Aliran viskos adalah aliran zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas). Kekentalan adalah sifat zat cair untuk melawan tegangan geser pada waktu bergerak/mengalir. Kekentalan disebabkan karena kohesi antara partikel zat cair.
Zat cair
ideal tidak mempunyai kekentalan. Aliran viskos dapat dibedakan menjadi dua
macam. Apabila pengaruh kekentalan (viskositas) adalah cukup dominan sehingga
partikel-partikel zat cair bergerak secara teratur menurut lintasan lurus maka
aliran disebut laminer. Aliran laminer terjadi apabila kekentalan besar dan
kecepatan aliran kecil. Dengan berkurangnya pengaruh kekentalan atau bertambahnya
kecepatan maka aliran akan berubah dari laminer manjadi turbulen. Pada aliran
turbulen partikel-partikel zat cair bergerak secara tidak teratur (Triatmodjo,
B., 1993).
Bila fluida
diberi tegangan geser, maka ia akan mengalami perubahan bentuk, dengan kata
lain ia mengalami regangan geser. Selain itu bagian yang terkena tegangan
geser, langsung akan bergerak inilah yang disebut sebagai aliran. Jadi jelaslah
bahwa zat padat tidak tergolong fluida, karena bila dikenai tegangan geser zat
padat tidak akan mengalir (Sardjito, 2000).Osborne Reynolds berpendapat bahwa
tipe aliran tergantung dari kecepatan, kerapatan dan kekentalan dari cairan dan
ukuran dari tempat mengalirnya dan tergantung pula dari angka Reynolds
(Kodoatie, J. R., 2001).
Kekentalan
zat cair menyebabkan terbentuknya gaya-gaya geser antara dua elemen zat cair.
Keberadaan kekentalan ini menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama
pengaliran atau diperlukannya energi untuk menjamin adanya pengaliran.
Viskositas gas meningkat dengan suhu, tetapi viskositas cairan berkurang dengan
naiknya suhu. Perbedaan dalam kecenderungan terhadap suhu tersebut dapat di
terangkan dengan menyimak penyebab-penyebab viskositas. Tahanan suatu fluida
terhadap tegangan geser tergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan
momentum molekulnya.
Cairan
dengan molekul-molekul yang jauh lebih rapat dari pada gas, mempunyai gaya-gaya
kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas. Kohesi nampaknya merupakan penyebab
utama viskositas dalam cairan dan karena kohesi berkurang dengan naiknya suhu,
maka demikian pula viskositas. Sebaliknya gas mempunyai gaya-gaya kohesi yang
sangat kecil. Sebagian besar dari tahanannya terhadap tegangan geser merupakan
akibat perpindahan momentum molekuler.
Tegangan
molekular menimbulkan tegangan geser semu dalam gas, yang lebih penting dari
pada gaya-gaya kohesi, dan karena kegiatan molekular meningkat dengan suhu,
maka viskositas gas juga meningkat dengan suhu. Untuk tekanan-tekanan yang
biasa viskositas tidak tergantung pada tekanan dan tergantung pada suhu saja.
Untuk tekanan yang sangat besar, gas-gas dan kebanyakan cairan menunjukkan
variasi viskositas yang tidak menentu terhadap tekanan.
Fluida dapat
digolongkan ke dalam cairan atau gas. Perbedaan-perbedaan utama antara cairan
dan gas adalah (a) cairan praktis tak kompresibel, sedangkan gas kompresibel
dan sering kali harus diperlakukan demikian dan (b) cairan mengisi volume
tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas sedangkan gas dengan massa
tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian wadah tempatnya.
(Triatmodjo, B., 1993).
(Triatmodjo, B., 1993).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar